Nokia Mail For Exchange untuk Sinkronisasi dengan Exchange Server

Selain dengan Windows Mobile ActiveSync, salah satu vendor mobile phone terkenal yaitu Nokia juga mempunyai aplikasi bernama Mail For Exchange yang bisa digunakan untuk melakukan sinkronisasi email, calendar, task serta contact ke Exchange Server. Aplikasi ini juga memanfaatkan service ActiveSync untuk berkomunikasi dengan Exchange. Umumnya aplikasi ini ada di seri yang banyak digunakan untuk bisnis seperti E, N dan beberapa tipe yang memang bisa diinstall aplikasi ini.

Percobaan yang saya lakukan adalah menggunakan Nokia seri E63 dan menggunakan aplikasi Mail For Exchange versi 3.0 untuk melakukan sinkronisasi ke Exchange Server 2010.

Langkah pertama adalah membuat profil account kita, dimana kita akan memasukkan informasi seperti username, email, password serta Exchange Server kita. Setting ini tentunya disesuaikan dengan lingkungan masing-masing. Jika kantor anda menggunakan Exchange Server, anda bisa bertanya kepada administrator anda mengenai setting ini, terutama nama mail server.

Sangat mudah, karena anda cuma perlu memastikan informasi yang anda masukkan benar dan pastikan terkoneksi dengan internet tanpa mengalami gangguan (bisa melalui provider, bisa juga melalui wi-fi).

Jika informasi sudah benar, anda bisa melalukan sinkronisasi dengan lancar:

Dan anda juga bisa melakukan aktivitas email seperti kirim terima maupun membuat suatu item seperti calendar:

Salam,

Raymond Engelbert

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Storage dan Rasio Server (Terakhir)

Melanjutkan dari seri sebelumnya:

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Sizing Sebelum Deployment – Pengantar

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Konfigurasi Prosesor

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Konfigurasi Memori

Saya akan bahas sedikit mengenai pendekatan pada kebutuhan storage dan rasio server, sekaligus mengakhiri pembahasan perencanaan mengenai Exchange 2007.

Storage merupakan komponen vital dalam penentuan performa dari Exchange database. Mengapa ini menjadi perhatian khusus? Bukankah yang penting punya kapasitas storage yang luas sehingga database tidak kekurangan kapasitas? Kenyataannya tidak seperti itu. Punya kapasitas storage yang besar tidak menjadi jaminan bahwa Exchange 2007 akan bekerja maksimal atau sesuai yang diharapkan.

Sebelum kita bahas mengenai apa saja yang perlu direncanakan, perlu diingat bahwa database sebagai penyimpanan seluruh mailbox user, OAB, public folder, system public folder, dll mempunyai karakteristik ada data yang ditulis (write) dan ada data yang dibaca (read). Aktivitas ini diukur dalam IOPS (Input Output per Second). Nah, paling sederhananya adalah, kita harus menggunakan jenis storage yang tepat serta kecepatan storage yang tepat pula untuk mendapatkan hasil yang bagus.

Secara detail, kita tinggal melakukan perhitungan kebutuhan total jika sudah menentukan jenis disk yang akan digunakan.

Faktor apa saja yang menyebabkan adanya I/O adalah email masuk dan keluar organisasi dan mailbox, akses dari front end ke back end, mailbox server itu sendiri serta cluster service (jika anda menerapkan cluster).

Kemudian, faktor yang perlu diperhatikan lagi adalah, konektivitas produk pihak ketiga terhadap Exchange, metode backup terhadap database, serta routing email dan aktivitas scanning pada email.

Untuk desain dari Mailbox role sendiri, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran aktual dari mailbox, transactional I/O, non transactional I/O. Detail bisa dilihat di http://technet.microsoft.com/en-us/library/bb738147(EXCHG.80).aspx. Untuk pendekatan yang bisa dilakukan adalah, pisahkan disk untuk database, log dan paging file (jangan dijadikan satu) serta hitung perkiraan banyaknya mailbox untuk perbandingan dengan jumlah RAM yang dibutuhkan.

Dari sisi transactional, RAID 1/0 lebih bagus digunakan dibandingkan RAID 5. Dan juga disarankan menggunakan SAS disk untuk performa kecepatan baca tulis dari disk.

Jika anda mau berpusing-pusing ria, bisa juga menggunakan calculator yang bisa diunduh dari http://msexchangeteam.com/files/12/attachments/entry438481.aspx.

Mengenai rasio server, anda bisa membaca di http://technet.microsoft.com/en-us/library/bb738159(EXCHG.80).aspx, terutama mengenai perbandingan core prosesor terhadap kebutuhan berapa jumlah role dan server yang akan digunakan.

Akhir kata, semoga membantu dan memberi inspirasi.

Salam,

Raymond

Tentang BlackBerry IM untuk OCS 2007

Saya pernah menulis mengenai Office Communicator untuk mobile device selain Windows Mobile:

Office Communicator untuk iPhone, Nokia, Motorola dan Blackberry- Mungkinkah-

Nah, kebetulan saya sudah mencoba salah satunya pada infrastruktur kantor yaitu BlackBerry IM for OCS 2007, dan pada akhirnya mendapatkan banyak pertanyaan mengenai fitur ini. Menarik? ya mungkin dengan banyaknya yang menanyakan hal ini, menjadikan hal ini menarik karena memang handheld BlackBerry sendiri sedang menjadi tren gaya hidup masa kini baik dari sisi entertainment maupun bisnis.

Berikut adalah tampilan layar dari IM BlackBerry yang terautentikasi ke account OCS 2007 R2:

Sepintas, mirip dengan BlackBerry Messenger v5.0, namun experience yang didapat serasa menggunakan Office Communicator.

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana supaya kita yang sudah menggunakan infrastruktur Office Communications Server 2007 ataupun Office Communications Server 2007 R2 bisa juga menggunakan client side communicator dari BlackBerry?

Sebelum saya ceritakan lebih jauh, kita lihat dulu kebutuhannya. Dari sisi infrastruktur OCS, yang dibutuhkan adalah:

– Office Communications Server 2007 atau Office Communications Server 2007 R2.

– Communicator Web Access 2007 (CWA 2007 R2 belum di support oleh BlackBerry saat ini). 

Dari sisi BlackBerry (http://na.blackberry.com/eng/services/server/exchange/):

– BlackBerry Enterprise Server (disarankan v5.0).

– BlackBerry handheld berikut BES data plan dari provider.

– Software Blackberry Instant Messenger for Office Communications Server 2007.

Nah, ada 2 kunci disini. Kunci pertama yang penting adalah anda wajib menggunakan BlackBerry Enterprise Server (tidak ada tawar menawar). Kenapa begitu? Karena OCS dianggap Enterprise fitur seperti Exchange Server, sehingga jika ingin direct connect ataupun direct push di BlackBerry handheld tanpa perlu memutar routing melalui server BlackBerry di Canada, BES adalah syarat wajib. Di sisi produk tetangga, BES juga diwajibkan jika ingin membuka koneksi ke Lotus Sametime dan Lotus Notes (oopsss)….

OK, kunci kedua adalah, CWA 2007 yang wajib dibutuhkan pada lingkungan infrastruktur OCS 2007 ataupun OCS 2007 R2. Kenapa begitu? karena BES saat ini masih mendukung hanya OCS 2007, maka yang menggunakan OCS 2007 R2 harus tetap mengimplementasikan CWA 2007 jika ingin BlackBerrynya terkoneksi ke OCS 2007 R2. Bagaimana untuk mengetahuinya? tanyakan pada siapa yang bertanggung jawab atas infrastruktur OCS di perusahaan anda :). CWA 2007 dibutuhkan terutama untuk mengupdate schema agar bisa dibaca oleh BES.

Selanjutnya, jika kondisi diatas sudah terpenuhi, satu hal lagi yang tidak bisa ditinggalkan adalah, user account anda harus diaktifkan di BES dan anda harus melakukan Enterprise Activation. Setelah selesai, selain anda punya email yang di-push ke BlackBerry handheld anda, juga anda bisa terauthentikasi ke OCS 2007 maupun OCS 2007 R2 menggunakan software BlackBerry Instant Messenger for Office Communications Server 2007 (di handheld akan tertulis Enterprise Messenger).

Mudah bukan? 😀

Alternatif lain, anda bisa menggunakan layanan Hosted OCS dan Hosted BES yang ada di negara anda (Indonesia).

Salam,

Raymond Engelbert

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Konfigurasi Memori

Melanjutkan posting sebelumnya:

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Sizing Sebelum Deployment – Pengantar

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Konfigurasi Prosesor

Kita akan masuk ke topik berikutnya yaitu perencanaan konfigurasi memori.

Konfigurasi memori di Exchange 2007 lebih fleksibel dibandingkan versi sebelumnya yaitu Exchange 2003. Hal ini disebabkan karena Exchange 2003 masih berjalan diatas platform x86 (32-Bit) sehingga mempunyai kapasitas memori maksimum adalah 4GB, sementara Exchange 2007 yang berjalan diatas platform x64 (64-Bit) mempunyai kapasitas lebih besar hingga 32GB atau lebih.

Sebelum kita masuk ke konfigurasi memori untuk Exchange 2007, ada baiknya anda juga melakukan pengecekan dari sisi hardware, yaitu:

– Kecepatan Memori

–> Berapa maksimum memori yang bisa terpasang terkait kecepatan memori itu sendiri, misal hanya bisa 16GB PC3200 atau 32GB PC2700.

– Ukuran Modul Memori

–> Berapa besar modul yang bisa di support. Misalkan 1 keping 2GB akan lebih murah dibandingkan 1 keping 4GB.

– Total slot Memori

–> Berapa keping memori yang bisa dipasang dalam satu server.

Tentunya 3 hal diatas anda bisa konsultasikan dengan vendor hardware anda terlebih dahulu.

Nah, dari sisi kebutuhan memori Exchange 2007, bisa mengacu pada tabel berikut:

Untuk Edge dan Hub Transport, per core dibutuhkan 1GB, namun secara minimal dibutuhkan 2GB per server. Namun, kebutuhan yang perlu diperhatikan adalah pada skenario Large Queue seperti misalkan 1 juta email dalam sekali queue. Setiap overhead pada skenario Large Queue bisa mengikuti acuan pada tabel berikut:

EdgeSync juga akan menambah overhead khususnya pada mail-enabled objects. Yang termasuk pada mail-enabled objects adalah recipients maupun distribution lists. Per mail-enabled objects dibutuhkan sekitar 4 KB memori yang akan dikonsumsi oleh proses EdgeSync.

Untuk Client Access role, hal yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah koneksi client dan transaction rate dari koneksi tersebut. Dalam hal ini, jika jumlah client yang akan menggunakan fitur OWA, ActiveSync, Outlook Anywhere porsinya sangat besar, maka diperlukan jumlah RAM yang lebih besar dari minimum.

Untuk Mailbox role, ada sedikit hitungan yang perlu diperhatikan agar mendapatkan nilai pendekatan dari kebutuhan RAM di Mailbox role. Rumus pendekatan yang bisa digunakan adalah tergantung dari beberapa kriteria tipe user:

Dari sisi kebutuhan maksimum, sesuai tabel pertama, maka tidak boleh lebih dari 32 GB karena meskipun Exchange 2007 sudah menggunakan platform x64, ada beberapa faktor yang menyebabkan performa tidak meningkat signifikan jika kita menggunakan RAM diatas 32 GB seperti:

– Cost

–> Tentunya akan ada concern ke arah sini meskipun lebih banyak porsi adalah concern ke hal teknis.

– Non-Transactional disk I/O

–> Meskipun mailbox role menggunakan physical RAM untuk melakukan cache terhadap data dan mereduksi footprint dari disk I/O pada transactional disk I/O, namun ada beberapa fungsi Non-Transactional seperti database defrag, backup, restore, recovery maupun mailbox management yang lebih menggunakan disk I/O dibandingkan RAM.

– Cold State operation

–> Adalah kondisi dimana Mailbox server mengikuti perintah Server Restart ataupun Information Store Service Restart yang mana pada kondisi ini database cache yang digunakan untuk melakukan cache pada operasi read/write akan sangat kecil sekali sehingga secara signifikan akan mereduksi I/O operations yang juga berarti mereduksi physical RAM yang digunakan pada saat cold state operations.

Faktor lain yang bisa dijadikan perhitungan adalah kebutuhan memori minimum untuk mailbox role berdasarkan jumlah storage groups:

Khusus untuk yang menerapkan fitur Local Continuous Replication (LCR), perlu diketahui bahwa dibutuhkan tambahan RAM 1 GB untuk memastikan proses replikasi database dari active copy ke passive copy tidak mengganggu operasional server keseluruhan. Tambahan RAM ini dibutuhkan hanya pada Mailbox server atau kombinasi server yang memiliki Mailbox role.

Terakhir, untuk skenario Multiple Roles, maka minimum RAM yang dibutuhkan adalah 8 GB dan maksimum adalah 32 GB. Yang menjadi catatan disini, bahwa skenario Multiple Roles tidak akan bisa mendukung Clustering baik Single Copy Cluster, Cluster Continuous Replication maupun Standby Continuous Replication.

Akhir kata, semoga berguna. Lanjutan dari topik ini adalah [Exchange 2007 Seri Perencanaan] Konfigurasi Storage.

Salam,

Raymond Engelbert

[Troubleshooting] Exchange 2010 CAS error ketika coexisting dengan Exchange 2007 SP2

Jika anda melakukan migrasi dari Exchange 2007 SP2 ke Exchange 2010, langkah pertama adalah melakukan migrasi Client Access Role terlebih dahulu. Nah, sebelum memindahkan konfigurasi, pasti ada yang pernah mengalami error seperti berikut:

Lebih detailnya adalah, kita tidak bisa membuka GUI dari virtual directory Client Access seperti OWA, ActiveSync, dll baik di Exchange Management Console maupun di Exchange Management Shell.

Tidak perlu panik. Solusinya adalah, tambahkan Exchange Trusted Subsystem ke dalam Local Administrators Group pada masing-masing Exchange 2007 SP2 yang ada di organisasi:

Semoga membantu.

Salam,

Raymond Engelbert

Exchange 2010 RTM bits sudah bisa didownload

Per hari ini, bits Exchange 2010 RTM bisa didownload melalui website Microsoft. Anda bisa mendownloadnya langsung dari link ini:

http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?displaylang=en&FamilyID=05741f65-2a7b-4070-879f-d74208d6171d#tm

Selain itu, untuk pelanggan MSDN & Technet Subscription juga sudah bisa mendownload dari portal MSDN & Technet Subscription:

Salam,

Raymond Engelbert

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Konfigurasi Prosesor

Melanjutkan posting [Exchange 2007 Seri Perencanaan] Sizing Sebelum Deployment – Pengantar, kita akan masuk ke perencanaan mengenai prosesor, memori, storage, rasio server role serta beberapa hal lainnya sebelum masuk ke kesimpulan. Pada bagian ini kita akan membahas mengenai prosesor terlebih dahulu.

Hal terpenting yang harus selalu diingat dan wajib untuk diingat adalah platform yang digunakan oleh Exchange 2007 adalah x64 (tidak lagi menggunakan x86 atau 32-Bit), jadi tentunya arsitektur prosesor yang digunakan haruslah yang mendukung x64. Ada dua macam jenis prosesor yang bisa digunakan yaitu Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T) dan AMD64. Informasi lebih detail bisa didapatkan pada website masing-masing produsen prosesor tersebut:

Intel 64 Architecture

http://www.amd.com/us-en/Processors/ProductInformation/0,,30_118_8825,00.htm

Berdasarkan informasi yang ada, pembagian kebutuhan prosesor dari Exchange 2007 bisa dibagi atas kebutuhan minimum, maksimum serta rekomendasi dan juga bisa dibagi atas per setiap role dari Exchange 2007 maupun Multiple Roles Role (4 roles dalam satu server yaitu Client Access, Hub Transport, Unified Messaging dan Mailbox). Tabel pembagian berdasarkan Technet adalah sebagai berikut:

Beberapa pertimbangan dari tabel rekomendasi diatas:

1. Edge Transport

–> Dalam skala kecil 1 sampai 2 core prosesor sudah cukup, sementara untuk skala besar disarankan 4 core. Kebutuhan ini didasarkan pada pekerjaan yang akan dilakukan oleh Edge Transport yaitu Message Rate, rata-rata ukuran Message, jumlah Transport Agent, konfigurasi Antispam dan Antivirus (Scanning akan menambah proses) dan aplikasi pihak ketiga.

2. Hub Transport

–> Dalam skala kecil, 1 sampai 2 core prosesor sudah cukup, sementara untuk skala besar disarankan 4 sampai 8 core. Jika ada scanning virus dan span (menggunakan antivirus dan antispam) maka 8 core adalah yang paling efektif. Namun semuanya tergantung seberapa besar lalu lintas email. Dasar dari kebutuhan ini masih sama dengan Edge Transport namun agak sedikit lebih besar karena bukan hanya melayani proses inbound dan outbound saja (seperti Edge Transport) namun juga melayani proses lalu lintas email internal.

3. Client Access

–> Dalam skala kecil, 1 sampai 2 core prosesor sudah cukup, sementara untuk skala besar disarankan 4 core. Kebutuhan ini didasarkan pada utilisasi Client Access sebagai pelayan dari request yang berasal dari user baik itu melalui OWA, ActiveSync, MAPI dan hubungannya dengan mailbox user. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi beban kerja dari Client Access adalah jika akses mailbox dari user menggunakan POP3 atau IMAP4 dimana Exchange harus melakukan konversi terlebih dahulu dari format MAPI ke format yang digunakan user sebelum email tersebut masuk ke lalu lintas pada Transport server.

4. Unified Messaging

–> Yang paling direkomendasikan adalah 4 core, sementara 1 sampai 2 core digunakan jika penggunaan dari role ini tidak terlalu berat. Beban kerja dari Unified Messaging lebih pada konversi format audio ke format .wma yang akan di attach ke email user jika ada pengiriman voice email.

5. Mailbox

–> Secara umum (tanpa dikombinasikan dengan apapun) perencanaan Mailbox role didasarkan pada jumlah mailbox. 4 Core adalah ukuran yang seimbang karena sanggup untuk melayani banyak mailbox. Namun perencanaan tidak hanya terpaku pada hal tersebut tetapi lebih ke rata-rata penggunaan dari setiap profil user. Tabel dari Technet berikut ini menunjukkan parameter umum yang bisa dipakai:

Selain itu, masih ada faktor lain yang menjadi patokan seperti penggunaan fitur Local Continuous Replication, penggunaan Forefront for Exchange untuk mode manual scanning, aplikasi pihak ketiga, perangkat mobile serta online Outlook Clients (juga mempertimbangkan fitur Cached Mode). Jika menggunakan fitur Local Continuous Replication maka overhead dari proses di Mailbox Server akan bertambah sekitar 20% yang mana perencanaan harus dilakukan dari awal agar tidak terjadi penurunan performa. Asumsi atau pendekatan yang dapat digunakan adalah untuk 1000 mailbox dengan tipe user Average dibutuhkan 1 core prosesor.

6. Multiple Roles

–> Perencanaan pada skenario ini hampir mirip dengan Mailbox, namun asumsi atau pendekatan yang bisa digunakan adalah dengan mengurangi 20% dari pendekatan yang digunakan pada Mailbox role. Jadi misalkan pada Mailbox role pendekatan yang digunakan adalah 1 core prosesor untuk 1000 mailbox dengan tipe user Average maka pada Multiple Roles, pendekatannya adalah 1 core prosesor untuk 800 mailbox dengan tipe user Average.

Belum terlalu rumit untuk kategori perencanaan ini, namun tabel pertama mengenai batas minimum, batas rekomendasi serta batas maksimum dari kebutuhan prosesor jangan dilanggar karena akan berpengaruh pada penurunan performa dan menyebabkan sistem tidak stabil. Angka yang ada sudah melalui proses pengetesan oleh R&D dari tim Exchange. Jadi misalkan rekomendasi maksimum adalah 12 core prosesor, jangan sekali-sekali menaruh 14 core prosesor karena akan menyebabkan sistem menjadi tidak stabil.

OK, sekian dahulu untuk seri perencanaan mengenai konfigurasi prosesor. Posting berikut akan membahas mengenai perencanaan mengenai konfigurasi memori.

Salam,

Raymond Engelbert

[Exchange 2007 Seri Perencanaan] Sizing Sebelum Deployment – Pengantar

Pertanyaan pertama, kenapa bukan Exchange 2010 saja yang dibahas?

OK. Berdasarkan pengamatan saya, masih banyak implementasi Exchange 2007 yang berada di luar jalur sizing yang disarankan, sehingga dampak yang terjadi adalah performa yang didapat tidak maksimal atau bahkan buruk sekali.

Nah, saya akan mulai dengan Exchange 2007 terlebih dahulu sebelum masuk ke Exchange 2010 agar pemahaman mengenai sizing ini bisa lebih maksimal.

Seri yang saya tulis ini mengacu pada artikel di Technet serta salah satu buku tentang Exchange 2007 monitoring terbitan Sybex, namun saya coba rangkum beberapa hal yang penting dan tentunya ditulis dalam bahasa Indonesia dengan harapan bisa menjadi panduan untuk rekan-rekan.

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam fase sebelum implementasi adalah perencanaan yang mencakup juga desain dan arsitektur yang akan dibangun. Asumsi saya, semua sudah mengetahui tentang Active Directory (atau jika belum tahu, anda bisa mencari artikel mengenai Active Directory di internet) sehingga kita bisa lebih fokus pada Exchange 2007 nya itu sendiri.

Dalam perencanaan ini, kita harus menggali terlebih dahulu, apakah implementasi ini baru atau migrasi baik dari versi sebelumnya ataupun dari sistem lain. Kemudian, skala implementasinya sendiri sebesar apa dan bagaimana peramalan ke depannya, apakah pertambahan mailbox akan signifikan? Pada fase ini, bisa dibilang seorang implementor akan menggali informasi dari pelanggannya.

Lalu, apa kaitan pertanyaan tersebut? bukankah tidak penting?…Tunggu dulu, skalabilitas diperlukan dalam kaitannya dengan total investasi (secara bisnis) dan performa (secara teknis) yang mana hasil akhirnya adalah produktivitas (secara siklus kerja) dan ROI (secara bisnis).

Ruang Lingkup Pembahasan

Pembahasan dan contoh yang akan saya berikan adalah kebanyakan pada lingkungan yang umum. Lingkungan kompleks bisa saja saya bahas namun tidak mendalam. Kemudian, asumsi bahwa sudah mengetahui tentang Active Directory.

Daftar Cek Implementasi

Anda bisa mengacu ke Planning Checklist di Technet.

Menentukan Skala Organisasi

Pertama-tama kita akan melihat dari skala organisasi terlebih dahulu. Mengacu pada Technet, skala ini dibagi menjadi:

1. Simple (Kecil).

–> Pada skala ini, ada dua pendekatan yaitu skala kecil dengan satu server dan juga skala kecil dengan beberapa server. Skala dengan satu server berarti kita menggunakan Typical Installation, 3 Roles utama digabung dalam satu server (Client Access, Hub Transport dan Mailbox). Sementara skala dengan beberapa server adalah melakukan pemisahan server role ke masing-masing server. Satu yang menjadi patokan pada skala ini adalah menggabungkan Exchange dengan Active Directory.

2. Standard.

–> Pada skala ini, terdapat pemisahan antara Active Directory dan Exchange Server. Selain itu, faktor-faktor seperti pemisahan routing group juga mulai menjadi pertimbangan. Adanya site lain juga mulai menjadi pertimbangan disini (2 sites).

3. Large.

–> Skala ini berarti kita sudah membicarakan di level Enterprise, dimana akan ada banyak site yang terlibat dan juga ada pemisahan-pemisahan routing, client access dan juga mulai ada skenario High Availability.

4. Complex (Kompleks).

–> Skala ini merupakan integral dari skala besar dimana diterapkan jika ada beda organisasi dan juga skenario dimana sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lainnya untuk menjadi grup ataupun sister company.

5. Coexisting.

–> Skala ini sudah jelas bahwa menjalankan dua buah versi berbeda secara bersamaan.

Pada posting berikut kita akan mulai masuk ke contoh skenario serta melakukan perencanaan terhadap infrastruktur yang akan dibangun.

Salam,

Raymond Engelbert

Exchange 2007 diatas Windows Server 2008 R2? support kah?

Pertanyaan yang belum ada jawabannya pada saat awal-awal. Dan sempat keluar pernyataan bahwa Exchange 2007 tidak akan bisa jalan diatas Windows Server 2008 R2. Nah, pada awal November ini, ada sedikit berita ‘gembira’ bahwa nantinya Exchange 2007 akan bisa berjalan diatas Windows Server 2008 R2.

Mengapa pada akhirnya skenario ini akan didukung?

Ya, pada awalnya memang hanya Exchange 2010 yang bisa berjalan diatas Windows Server 2008 R2 (yang hanya berjalan diatas platform x64). Namun seiring banyaknya masukkan dari pengguna, maka tim product Exchange memastikan untuk mendukung skenario Exchange 2007 diatas Windows Server 2008 R2. Kapan pastinya? belum ada tanggal pastinya, namun anda bisa tetap memantau informasi di blog dari tim product Exchange di http://msexchangeteam.com.

Untuk infromasi mengenai akan didukungnya skenario Exchange 2007 diatas Windows Server 2008 R2, juga bisa dibaca di blog tim product Exchange: Supporting Exchange 2007 on Windows Server 2008 R2.

Salam,

Raymond Engelbert

Bagaimana OWA membaca Global Address Lists?

Dalam suatu perusahaan yang menerapkan Active Directory, seringkali untuk mempermudah maintenance terhadap user-user yang ada, menggunakan Organizational Unit (OU). Misalkan, PT. XYZ membagi user-usernya ke dalam beberapa OU seperti Sales, Technical, Finance, HRD, dll. Nah, dari sisi administrator jadi lebih mudah melakukan pembagian, maintenance, administrasi serta pembagian policy.

Kalau kita tambah kasusnya, yaitu perusahaan tersebut menggunakan Exchange Server sebagai Mail Server mereka. Dari sisi operasional sehari-hari tidak ada masalah sampai pada kemudian hari muncul request bahwa ada ada salah satu OU sebut saja “Call Center Outsourcing” yang berisi karyawan kontrak untuk ditempatkan sebagai agen call center dimana setiap karyawan kontrak tersebut mempunyai email address dan keinginan dari manajemen adalah setiap karyawan kontrak bisa kirim dan terima email namun hanya bisa melihat daftar alamat email hanya sesama call center outsourcing saja alias tidak bisa melihat daftar alamat email user lain yang ada dalam organisasi yang sama. Satu lagi tantangannya adalah, para agen ini hanya bisa mengakses email melalui OWA.

Pusing?

Tidak perlu. OK, kita coba skenarionya seperti ini (dalam LAB). Katakanlah OU Test01 adalah OU yang ingin di restrict tadi dan ada user di dalamnya.

Kemudian saya juga sudah buat mailbox atas nama Raymond:

Lalu, bagaimana membatasinya? Karena jika hanya sampai disitu, ya user Raymond tersebut bisa melihat semua daftar email di Global Address Lists donk?

OK, permainannya hanya cukup di Active Directory. Kita kembali ke Active Directory, lalu ke user Raymond tersebut dan buka Propertiesnya:

Pilih Tab Attribute Editor:

Cari attribute MSExchQueryBaseDN:

Katakanlah OU test01 terletak di dalam primary OU ALL dan ada di domain xyz.co.id, maka entry yang harus dimasukkan menjadi (bisa gunakan tombol edit untuk memasukkan atau mengganti entry dari atribut tersebut):

Maka, hasilnya setelah kita buka Global Address Lists di OWA adalah:

Saya hanya bisa melihat daftar email yang ada pada OU saya saja. Cara ini biasa disebut juga dengan OWA GAL Isolation.

Akhir kata, semoga berguna.

Salam,

Raymond Engelbert