Office Communicator untuk iPhone, Nokia, Motorola dan Blackberry? Mungkinkah?

Masih ingat Office Communications Server? http://www.microsoft.com/ocs. Ya, sebuah Communications Server dari Microsoft dan juga merupakan salah satu pondasi untuk membangun solusi Microsoft Unified Communications. Versi terakhir yang ada di pasaran adalah Microsoft Office Communications Server 2007 R2. Sewaktu dirilis, selain fitur-fitur yang memang sudah menjadi keunggulan semenjak OCS 2007 seperti x64 platform, VoIP capability dan mobile communicator (CWA dan OC Mobile untuk Windows Mobile), ada satu hal yang merupakan pengembangan ke arah interoperabilitas pada Mobile Devices. Bila sebelumnya Communicator Mobile hanya bisa dijalankan di device berbasiskan Windows Mobile, maka Microsoft mengembangkan untuk device berbasiskan Symbian (Java), meskipun baru beberapa tipe saja yang didukung, namun ini merupakan berita bagus. Selain itu, jenis lain seperti Blackberry dan iPhone juga bisa melakukan interoperabilitas dengan OCS dengan menggunakan aplikasi 3rd party.

Sekarang saya akan bahas satu per satu.

Communicator Mobile for Java

Seperti yang telah saya sebutkan diatas bahwa untuk Symbian device, baru beberapa tipe saja yang didukung, yaitu:

1. Nokia S60 (resolusi 240×320 atau 320×240)

2. Nokia S40 (resolusi 240×320)

3. Motorola RAZR V3xx (resolusi 240×320)

Untuk pre-requisites, bisa dibaca di http://technet.microsoft.com/en-us/library/dd637129(office.13).aspx

Kemudian untuk software nya sendiri bisa diunduh di:

Office Communicator Mobile 2007 R2 for Java (Nokia S60 320X240 resolution)

http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?displaylang=en&FamilyID=dcb3ae06-ed5f-4430-943c-3445709c2801

Office Communicator Mobile 2007 R2 for Java (Nokia S60 240X320 resolution)

http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?familyid=1FEEAB9B-02FC-44CF-99B4-75782C6E139A&displaylang=en

Microsoft Office Communicator Mobile 2007 R2 for Java (Nokia S40)

http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?familyid=60C8F472-43E4-4201-A3F9-3B756B25F56C&displaylang=en

Microsoft Office Communicator Mobile 2007 R2 for Java (Motorola Razr V3xx)

http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?familyid=CD911469-0010-44E3-8EED-684F2AB1534C&displaylang=en

Instant Messaging and Collaboration for Blackberry

Tidak bisa dipungkiri bahwa Blackberry juga menjadi salah satu device yang digemari oleh kalangan pebisnis, selain Windows Mobile. Selain tentunya punya kapabilitas Push Mail (menggunakan layanan Blackberry Enterprise Server/BES ataupun Blackberry Internet Services/BIS) dan bisa terkoneksi ke Exchange Server, BES juga mempunyai fitur kolaborasi dengan OCS. Detailnya:

http://na.blackberry.com/eng/services/server/exchange/

Sedikit saduran dari link diatas:

BlackBerry Enterprise Server is the clear choice for the Microsoft Exchange enterprise. It provides push-based wireless access to the following*:

  • Microsoft Exchange email
  • Microsoft Exchange calendar, contacts and scheduling
  • Microsoft® Office Communicator and LCS (Live Communications Server) instant messaging and collaboration
  • Microsoft® Office Communications Server 2007 instant messaging and collaboration
  • Web-based, Java® ME and Web Services applications, .NET
  • Other enterprise applications and systems such as Customer Relationship Management (CRM), Enterprise Resource Planning (ERP) and more

 

Communicator Mobile for iPhone

Device buatan Apple ini memang merambah pasar lifestyle karena kecantikannya. iPhone sendiri juga laris di kalangan pebisnis, sehingga fitur-fitur pendukung seperti push mail Microsoft Exchange juga didukung oleh iPhone. Untuk pengguna yang ingin bisa menggunakan aplikasi yang bisa menghubungkan kita dengan Office Communications Server, maka ada aplikasi 3rd party yaitu iDialog buatan Modality Systems.

Detail informasi mengenai aplikasi ini bisa dibaca di:

http://www.modalitysystems.com/idialog

Salam,

Raymond Engelbert

Gaji Tinggi vs Profesionalitas vs Kepemimpinan

Tulisan ini saya buat karena kemarin mendapatkan sebuah artikel menarik dan juga kutipan menarik dari rekan yang bisa saya bilang “calon pemimpin sukses” :).

Artikel pertama berjudul “Gaji Tinggi Bukan Segalanya”. Sebelum saya berikan tulisan tersebut, ada baiknya kita renungkan, mengapa seseorang yang jika kita lihat secara kasat mata punya skill tinggi, bergaji besar, mendapatkan fasilitas enak, dll. tiba-tiba hengkang, padahal loyalitasnya tinggi? Semoga artikel berikut bisa sedikit menjelaskan:

“ GAJI TINGGI BUKAN SEGALANYA”
Mengapa perputaran karyawan tinggi walaupun remunerasinya di atas rata-rata? Uangkah pemicunya? Atau Ada faktor lain yang menentukan kesetiaan mereka?
Akhir tahun lalu, Lesmana, seorang teman lama yang ahli dalam Pengembangan bisnis telekomunikasi mendapatkan tawaran dari sebuah perusahaan multinasional untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia …
Dia tertarik Dan memutuskan untuk bergabung. Dia telah banyak mendengar tentang pimpinan perusahaan ini, yang sering diberitakan sebagai pemimpin visionaris Dan legendaris.
Gaji Lesmana besar, perlengkapan kantornya mutakhir, teknologinya Canggih, kebijakan SDM-nya pro-karyawan, kantornya megah di daerah segitiga emas, bahkan kantinnya menyajikan makanan yang lezat Dan murah. Dua kali dia dikirim keluar negeri untuk pelatihan. “Proses pembelajaran saya adalah yang tercepat di sini,”kata Lesmana “Sungguh menakjubkan bekerja dengan dukungan teknologi mutakhir seperti di perusahaan ini”.
Siapa nyana dua minggu lalu, belum genap tujuh bulan bekerja di Perusahaan itu, dia mengundurkan diri. Lesmana belum mendapatkan tawaran pekerjaan lain, tapi dia tidak sanggup lagi bertahan di sana.
Belakangan, sejumlah karyawan di divisi yang sama dengannya ikut Resigned. Direktur utama perusahaan itu pun merasa tertekan karena Perputaran (turnover) karyawan sangat tinggi. Cemas memikirkan biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk alokasi Dana pelatihan karyawan. Ia juga bingung lantaran tidak tahu apa gerangan yang terjadi. Mengapa karyawan yang bertalenta bagus ini mengundurkan diri, padahal gajinya sudah cukup tinggi?
Lesmana resigned karena beberapa alasan. Alasan ini juga yang menyebabkan sebagian besar karyawan lain yang bertalenta tinggi akhirnya mengundurkan diri.
Beberapa survey membuktikan bahwa jika anda kehilangan karyawan berbakat, periksalah atasan langsung mereka. SI atasan adalah alasan utama karyawan tetap bekerja Dan berkembang dalam suatu perusahaan.
Namun dia jugalah yang menjadi alasan utama mengapa para karyawan berhenti dari pekerjaannya, membawa pergi pengetahuan, pengalaman Dan klien mereka. Bahkan tidak jarang selanjutnya secara terang-terangan berkompetisi dengan perusahaan bekas tempatnya bekerja.
“Karyawan meninggalkan manajernya bukan perusahaannya, “kata para ahli SDM. Begitu banyak uang yiang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra maupun pelatihan Mahal. Ngamun pada akhirnya, perputaran karyawan kebanyakan disebabkan oleh manajer/pimpinannya , bukan oleh hal lain.
Jika anda mengalami masalah turnover , maka pertama-tama periksalah kembali para manajer anda. Apakah mereka biang keladi yang membuat para karyawan tidak betah?.
Pada tahap tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang IA Dapatkan, tapi lebih kepada bagaimana mereka diperlakukan Dan seberapa besar perusahaan menghargai mereka..
Kedua hal ini umumnya tergantung dari sikap para pimpinan terhadap mereka. Dan sejauh ini, bekerja dengan atasan yang buruk sering dialami oleh para karyawan yang bekerja dengan baik.
Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan. Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja Dan mental para karyawan.
Simak saja kisah yang dikutip langsung dari”medan perang” ini.
Mulya seorang insinyur, masih bergidik saat membayangkan Hari-Hari dimana IA dimaki-maki bos di depan staf lainnya. Atasannya itu sering menghina dengan kata-kata yang kasar. Waktu menghadapi hal menakutkan itu, Mulya praktis tak punya nyali untuk menjawab. Ia kembali ke rumah dengan perasaan tidak keruan Dan mulai menjadi kasar seperti sang atasan. Bedanya kekesalan ini dilampiaskan ke istri Dan anak-anaknya, kadang juga ke anjing peliharaannya. Lambat laun, bukan pekerjaan Mulya saja yang kacau balau, pernikahan Dan keluarganya pun hancur berantakan.
Nasib Agus juga setali tiga uang. Menceritakan “penyiksaan” yang Dilakukan oleh bosnya gara-gara Ada perbedaan pendapat yang tidak Terlalu penting antara keduanya. Atasan Agus benar-benar menunjukkan rasa tidak suka terhadapnya. Ia tidak lagi diikut-sertakan dalam pengambilan keputusan. “Bahkan dia tidak lagi memberikan saya dokumen maupun pekerjaan baru,” keluh Agus. “Sangat memalukan duduk di depan meja kosong tanpa tahu apapun Dan tidak seorangpun yang membantu saya”. Lantaran tidak tahan lagi, lalu Agus mengundurkan diri.
Para ahli SDM mengatakan, dari segala bentuk kekerasan, tindakan Memperlakukan karyawan ditempat umum adalah yang terburuk.
Pada awalnya, si karyawan mungkin tidak langsung mengundurkan diri, akan tetapi pikiran itu sudah tertanam. Jika kejadian terulang lagi, pikiran tersebut akan semakin kuat. Dan akhirnya, pada kejadian yang ketiga, karyawan itu akan mulai mencari pekerjaan lain.
Ketika seseorang tidak bisa membalas kemarahannya, IA akan melakukan pembalasan “pasif”.
Biasanya dengan cara memperlambat pekerjaan, berleha-leha, hanya
Melakukan pekerjaan yang disuruh atau menyembunyikan informasi penting. “Jika anda bekerja untuk orang yang menyebalkan, pada dasarnya anda ingin orang itu mendapat kesulitan. Jiwa Dan pikiran Kita tidak menyatu lagi dengan pekerjaan Kita,” papar Agus.
Para manajer bisa menekan bawahan melalui beragam cara. Misalnya dengan mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel Dan sebagainya.
Namun para atasan tersebut tidak sadar bahwa karyawan bukan merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas.
Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma karena masalah sepele saja.
Bukan pukulan ke-100 yang menjatuhkan seseorang, tapi 99 pukulan yang diterima sebelumnya.
Memang benar, karyawan meninggalkan pekerjaannya karena bermacam alasan untuk kesempatan yang lebih baik atau kondisi
Yang tidak memungkinkan lagi. Namun banyak yang semestinya tetap tinggal jika tidak ada satu orang (seperti atasan Lesmana) yang terus-menerus mengatakan,
” Kamu tidak penting, saya bisa dapat lusinan orang yang lebih baik dari kamu!”.
Kendati tersedia segudang pekerjaan lain (terlebih dalam keadaan pengangguran tinggi sekarang ini), bayangkanlah sesaat, berapa biaya
Atas hilangnya seorang karyawan yang bertalenta tinggi.
Ada biaya yang harus dibayar untuk mencari pengganti, ada biaya pelatihan bagi pengganti karyawan tersebut. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu saat calon pengganti sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang hengkang, penurunan moral karyawan lainnya, hilangnya rahasia penjualan dari karyawan tersebut yang seharusnya diinformasikan ke karyawan lainnya, Dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan. Lagi pula,
Setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi “duta” untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu.
Kita semua tahu su
atu perusahaan telekomunikasi besar yang orang-orang ingin sekali bergabung, atau suatu bank yang hanya sedikit orang ingin menjadi bagiannya. Mantan karyawan kedua perusahaan ini telah keluar untuk menceritakan kisah pekerjaannya.
“Setiap perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan harus memikirkan cara untuk mengikat jiwa setiap karyawannya, ” kata Jack Welch mantan orang nomor satu di General Electric.
Umumnya nilai suatu perusahaan terletak “diantara telinga” para karyawannya.
Karyawan juga manusia, punya mata, punya hati, punya pikiran dan punya rasa malu serta harga diri …..

JUNIUS LEE,CEO & Managing Consultant
JCI Kimberley Executive Search International
(Recruitment Consultants)

 

Dan juga ada kutipan menarik yang saya dapatkan dari seseorang yang saya hormati, karena beliau juga banyak memberikan masukan yang berharga kepada saya. Beliau bilang, ada 2 jenis manager dalam suatu organisasi, yaitu:

1. Effective Manager
Effective Manager adalah manager yang membuat TEAM sukses.. Biasanya dicintai team member, dibenci managernya 🙂 Ia biasanya sibuk melakukan pekerjaannya …

 

2. Successful Manager
Successful manager adalah manager yang membuat DIRInya sukses. Biasanya dia dicintai managernya tapi dibenci team member nya 🙂 Ia biasanya sibuk melakukan Lobby dan menyenangkan managernya 🙂

 

Which one do you believe? it’s up to you, karena saya hanya mengutip pernyataan yang saya anggap bagus dan topik ini tidak bermaksud untuk menyerang siapa pun dan tidak ada kaitannya dengan lingkungan kerja saya sekarang (sesuai disclaimer yang sudah saya tulis di blog saya).

 

Cheers,

Raymond Engelbert

[MS UC Device] Jabra Dial520OC

Dulu saya pernah menulis mengenai Microsoft UC Devices di http://wss-id.org/blogs/raymond/archive/2007/11/21/microsoft-unified-communication-devices.aspx. Disitu ada salah satu device Jabra namun yang versi headset.

Sebelum saya masuk lebih jauh, saya akan mengulas sedikit apa itu Jabra. Jabra merupakan salah satu brand yang diusung oleh GN Netcom, salah satu pemain headset kelas dunia. Khusus Jabra itu sendiri, beberapa produk yang ditawarkan adalah berupa Hands Free device yang artinya pelengkap alat berkomunikasi yang menjadi solusi efisien untuk Unified Communications dan juga Call Center.

Jika pada link diatas, saya pernah mencoba yang versi headset, maka kali ini saya mendapat kesempatan mencoba salah satu device yang mempunyai bentuk seperti Handphone namun menggunakan konektor USB dan bisa berkolaborasi dengan Office Communicator yang merupakan sisi Client dari Office Communications Server 2007 R2.

Sepintas terlihat sederhana, namun setelah dicoba, kualitas suara yang dihasilkan sangatlah bagus (jernih) dan juga memiliki tombol answer/end layaknya handphone serta tombol mute untuk mematikan suara keseluruhan. Secara kolaborasi dengan Office Communicator, juga tidak ada masalah sama sekali karena device ini sudah disertifikasi untuk berintegrasi dengan Office Communicator. Satu lagi, saya melakukan pengetesan device ini pada Office Communicator yang berjalan diatas Windows 7 ;).

 

Info lebih jauh, bisa dilihat pada website resmi dari Jabra: http://www.jabra.com/Sites/Jabra/na-us/Headsets/Pages/JabraDial520OC.aspx

 

Salam,

Raymond Engelbert

Exchange 2010 Ignite Indonesia Batch 1

Pada tanggal 18-20 Agustus 2009 lalu, saya bersama rekan saya Arfan Arlanda (MVP OCS), berkesempatan memberikan training ke para Microsoft Indonesia Partner dengan topik Exchange 2010 yang termasuk dalam rangkaian event Local Event Exchange 2010 Ignite.

 

Adapun saya dan Arfan yang menjadi presenter karena kami berdua sudah diikutsertakan dalam event Exchange 2010 Ignite di Singapore, bulan Mei lalu. Event ini sendiri dilaksanakan di Auditorium Microsoft Indonesia, dihadiri sekitar 18 orang dari 6 partner dan 2 distributor, termasuk juga 1 orang MVP Exchange Indonesia yaitu rekan Faisal Susanto.

Materi yang diberikan ada 14 modul dan 6 hands on lab, dimana lebih deep dive ke hal teknis yang ada di Exchange 2010. Walaupun ada beberapa hambatan ketika hands on lab, seperti beberapa lab butuh waktu lama untuk warming up dan rawan error, namun secara umum event ini terselenggara sukses selama 3 hari. Di akhir event, para peserta mendapatkan USB flash disk yang sudah berisi installer Exchange 2010 x64 Release Candidate.

Berikut adalah foto-foto dari event tersebut:

 

Salam,

Raymond Engelbert