Cloud Computing, Bagaimana Perkembangannya Sekarang?

Saya mungkin bukan pakar dalam hal ini, namun berbicara mengenai cloud computing, mungkin bisa dibilang bahwa cloud computing ini sudah ada jauh sejak lama. Sederhana saja, sejak kita mengenal internet, kita sudah menggunakan layanan seperti e-mail maupun messenger dimana kita hanya tahu bisa menggunakan layanan tersebut selama terkoneksi ke internet dan tidak peduli bagaimana sistem maupun server tersebut ada dimana. Itulah contoh nyata penggunaan layanan cloud yang sudah berlangsung sejak lama.

Seiring berjalannya waktu, cloud computing didiferensiasikan menjadi beberapa area dasar seperti IaaS (Infrastructure as a Services), PaaS (Platform as a Services), SaaS (Software as a Services), dan juga pengembangan lainnya yang menjurus ke solusi seperti DRaaS (Disaster Recovery as a Services), GPU as a Services/GPU Cloud Computing, IoT Platform SaaS, dan masih banyak lagi. Hal ini tidak terlepas dari majunya ekosistem digital yang pada akhirnya memaksa banyak orang maupun pelaku industri berbondong-bondong menjalankan Transformasi Digital. Banyak jargon yang kita kenal dalam periode ini seperti Industry 4.0, hingga sekarang yang sedang tren yaitu Metaverse.

Saya tidak akan bahas secara teknis tentang solusi-solusi yang ada karena materi tersebut sekarang mudah didapatkan di internet, tapi saya teringat bahwa pada tahun 2009 saya sempat bekerja di salah satu provider cloud lokal dan membangun layanan SaaS saat itu, serta pada tahun 2011 saya sempat mengikuti salah satu event di Singapore yang terkait Cloud Computing yang liputannya bisa dibaca disini: https://raymondxrays.web.id/2011/10/18/hp-media-event-inovasi-bisnis-cloud-dengan-hp-converged-infrastructure-marina-bay-sands-singapura-18-oktober-2011/

Jadi ceritanya, lagi iseng baca tulisan saya waktu itu, ada beberapa hal yang saya lihat seperti prediksi yang sudah menjadi nyata saat ini, seperti pertumbuhan bisnis Cloud Computing diakibatkan dari 3 hal yaitu Faktor Ekonomi, Faktor Sosial dan Faktor Perubahan Teknologi. Faktor Ekonomi, ini sangat jelas bahwa dari dulu sebuah divisi IT selalu dianggap sebagai Cost Center, jadi seiring berjalannya waktu IT dituntut untuk menjadi profit center dan disinilah Cloud Computing mempunyai peranan yang bisa mengubah CAPEX menjadi OPEX. Faktor Sosial, kita lihat bagaimana kita melakukan kegiatan sehari-hari saat ini, serba online baik dari belanja, booking transportasi, layanan medis, dll semua praktis dari gawai yang kita punya. Faktor Perubahan Teknologi, ini jelas menjadi penggerak, dimana untuk mewujudkan itu semua, perkembangan teknologi sangat berperan dalam hal ini, contoh sederhananya adalah virtualisasi, dimana sebuah sistem besar tidak lagi equal dengan banyaknya jumlah hardware yang digunakan, apalagi virtualisasi jaman sekarang bukan hanya berbicara mengenai komputasi saja melainkan juga jaringan, penyimpanan data, dll.

Kemudian mengenai prediksi bahwa RRC menjadi market terbesar kedua di dunia untuk data center, kalau kita melihat sekarang, dominasi RRC di market data center dan cloud computing juga besar dan bersaing dengan penyedia layanan cloud computing global.

Bagaimana dengan pemain lokal? Umumnya pemain lokal sering dipandang sebelah mata, namun sejatinya mulai banyak pemain lokal yang serius di bisnis cloud computing ini, dan ada juga pemain lokal yang mempunyai arsitektur mirip dengan pemain global. Jadi secara solusi yang ditawarkan bisa dibilang cocok untuk kebutuhan perorangan maupun perusahaan hingga skala enterprise. Jika pemain global punya arsitektur Multi Region dan Multi Zone, maka pemain lokal saat ini sudah ada arsitektur Multi Zone. Keuntungan yang bisa didapat dari arsitektur Multi Zone ini adalah pengguna bisa menempatkan/menggunakan layanan pada 2 zona atau lebih sehingga pengguna mempunyai backup maupun replikasi yang menjaga uptime dari sistem mereka.

Lalu bagaimana dengan tantangan yang dimiliki pemain lokal? Kalau saya lihat, masih sama dengan 10 tahun lalu dimana masih banyak yang meragukan kualitas penyedia lokal, padahal dengan teknologi IT yang ada sekarang, kualitas yang dipunyai penyedia lokal tidak kalah dengan pemain global dengan nama besar. Jadi kembali ke pengguna, bisa mencoba terlebih dahulu layanan dari penyedia lokal, jika cocok ya lanjut. Saya pun menggunakan web hosting dari penyedia lokal dan sejauh ini performanya sangat baik untuk kebutuhan saya.

Cloud Computing masih akan terus berkembang ke depannya, kita tidak tahu akan ada solusi apa lagi dalam 10 tahun ke depan, namun bisa saya bilang bahwa Cloud Computing sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, bahkan sejak lama tanpa kita sadari, tinggal bagaimana bisa memanfaatkan dengan baik.

Akhir kata, ini hanya sekedar coretan saja dari sudut pandang saya selama mencari nafkah di industri IT.

Salam,

Raymond

Messageware OWA Client Suite (Review)

Saat ini, penggunaan email sebagai perangkat komunikasi dalam bisnis sehari-hari menuntut mobilitas yang tinggi. Selain duduk di kantor dan membuka email, kita seringkali dihadapkan pada kondisi harus siap membuka email dimanapun kita berada.

Microsoft Exchange Server sebagai solusi email server yang dari Microsoft yang reliable, juga menawarkan fitur mengakses email menggunakan browser, yang disebut Outlook Web Access. Dalam kondisi normal, kita harus membuka browser, lalu mengetik alamat OWA, kemudian login ke halaman OWA tersebut baru kita bisa melakukan aktifitas kirim dan terima email. Di beberapa tempat, bisa saja user tsb. tidak memiliki email client seperti Outlook untuk mengakses akun email mereka.

Selain on-premise, pelanggan Office 365 juga bisa saja hanya memiliki paket yang tidak mendapatkan email client seperti Outlook, maka satu-satunya cara untuk mengakses email hanya melalui browser, yaitu OWA.

Terkadang, harus membuka browser dan login ke OWA, kita dihadapkan pada rutinitas yang merepotkan seperti harus mengetikan alamat OWA, login, dll. Belum lagi jika browser yang kita gunakan tidak kompatibel dengan OWA, masalah pun bertambah saat kita melakukan aktivitas email melalui OWA seperti tampilan yang kacau, navigasi yang tidak sempurna, dll.

Messageware menghadirkan OWA Desktop untuk mengeliminir beberapa rutinitas tersebut dan membuat akses terhadap OWA seolah-olah kita memiliki email client di desktop kita. Sesuai namanya, akses OWA dilakukan cukup di desktop dengan setting yang telah dilakukan sebelumnya saat konfigurasi. OWA Desktop support Exchange 2007 dan Exchange 2010 sebagai bagian dari produk OWA Client Suite (http://www.messageware.com/products/owa-client-suite/).

Selain OWA Desktop, sebagai bagian dari OWA Client Suite terdapat pula ActiveSend yang bisa mempermudah untuk mengirim sebuah file langsung berbentuk attachment melalui OWA Desktop anda.

Pada OWA Desktop, konfigurasi bisa dilakukan secara otomatis maupun manual. Hal ini terkait dengan publishing dari alamat OWA. Berikut tampilan saat anda melakukan konfigurasi secara otomatis:

clip_image002

 

Dan berikut jika anda mau melakukan konfigurasi secara manual:

image

 

Check settings bisa dilakukan untuk verifikasi bahwa setting yang dilakukan sudah benar:

clip_image006

 

Dalam sekejap, OWA Desktop anda sudah siap.

OWA Desktop memiliki cara kerja yang mirip dengan Outlook. Setiap item baru yang masuk akan muncul notifikasi:

clip_image008

 

Kemudian, untuk mengakses inbox, calendar, task, anda hanya perlu membuka OWA Desktop yang running di taskbar anda:

clip_image010

 

Disitu, status inbox, dll juga terlihat seperti unread items. Aktivitas kirim terima email, calendar, dll pun dapat dilakukan dengan mudah:

clip_image012

clip_image014

clip_image016

 

Kita juga bisa melakukan import holidays ke calendar, import/export personal contacts:

image 

 

ActiveSend mempermudah ketika mengirim attachment, dimana konfigurasi yang dilakukan hanya cukup menentukan default mail client saja:

clip_image017

 

Sehingga, dengan ActiveSend, anda bisa langsung kirim file melalui attachment tanpa perlu membuka halaman attachment, melainkan bisa langsung dari file Office yang sedang anda edit (dengan fitur save & send):

clip_image019

 

Penilaian saya sebagai bahwa aplikasi ini sangat ringan dan mudah untuk digunakan. Navigasi yang disediakan juga tidak merepotkan. Produk ini sangat cocok untuk:

1. User yang punya mailbox Exchange dan hanya diberikan fitur OWA tetapi tidak diberikan mail client seperti Outlook.

2. Pelanggan Office 365 yang mengambil paket tanpa fasilitas software Outlook (mailbox only).

 

Tentang Messageware

Berdiri pada 1993, Messageware menjadi Microsoft Gold Certified Partner yang terpercaya dan sebagai ISV Exchange Global selama lebih dari 15 tahun. Solusinya digunakan oleh banyak organisasi di dunia untuk keamanan, meningkatkan dan melakukan customisasi Outlook Web App/Access. Para pelanggannya terdiri dari perusahaan besar sampai dengan small & medium enterprise di semua industri dan layanan. Semua pelanggannya memiliki 2 hal yang umum: i) Mereka menggunakan OWA untuk mencapai keuntungan kompetitif dan meningkatkan efisiensi operasional; ii) Mereka mengakui OWA tanpa software Messageware dapat mengekspos organisasi mereka kepada resiko keamanan yang tidak diinginkan dan membatasi fungsionalitas webmail yang ditawarkan ke pengguna.

Secara angka:

  • Lebih dari 2500 perusahaan dengan lebih dari 5 juta pengguna
  • Di lebih dari 50 negara

Pelanggan dari semua ukuran termasuk:

  • 12% dari Fortune 50 companies
  • 24% dari Global 25 companies
  • 16% dari Fortune 100 companies
  • 18% dari Global 50 companies

Pelanggan di semua sektor layanan dan industri:

  • Pemerintahan dunia (termasuk federal dan negara bagian)
  • Diplomatik, Militer dan Agensi Intelijen
  • Firma Hukum (Lebih dari 55 firma termasuk 2 dari top 10)
  • Farmasi (Lebih 40% dari Tier 1 perusahaan farmasi)
  • Institusi Pendidikan (Lebih dari 250 sekolah termasuk 4 dari top 10 universitas)

 

NB: Saya menulis review ini setelah dengan mencoba versi trial yang bisa diminta melalui halaman website Messageware. Tidak ada bayaran apapun dari review yang saya berikan ini, dan hanya ditujukan untuk informasi saja. Hak cipta produk OWA Desktop dan ActiveSend ada pada Messageware.

 

Salam,

Raymond Engelbert

HP Media Event, Inovasi Bisnis Cloud dengan HP Converged Infrastructure, Marina Bay Sands, Singapura, 18 Oktober 2011

Saat menulis topik ini, saya sedang berada langsung di acara HP Media Event yang membahas tentang inovasi bisnis Cloud Computing dengan HP Converged Infrastructure yang berlangsung di Marina Bay Sands. Acara ini bertajuk “Winning the race to the cloud with HP converged Infrastructure”.

Acara dihadiri oleh sebagian besar media dari kawasan Asia Pasifik dan beberapa blogger dari regional Asia, Australia, Jepang dan New Zealand. Dari Indonesia, selain saya, 2 orang blogger kondang di bidang teknologi yaitu M Reza Faisal dan Wely juga menghadiri event ini.

Ringkasan acara ini juga bisa dilihat di Twitter dengan menggunakan Hashtag #HPAPJ.

Acara dimulai dengan presentasi dari Wolfgang Wittmer, Interim Senior Vice President & General Manager Enterprise Servers, Storage & Networking dari HP Asia Pacific & Japan. Wolfgang bercerita tentang pertumbuhan permintaan dari bisnis Cloud Computing yang diakibatkan dari 3 hal yaitu:

– Faktor Ekonomi

– Faktor Kondisi Sosial

– Faktor Perubahan Teknologi

 

Kemudian, presentasi dilanjutkan oleh Steve Dietch, Vice President, Marketing, Cloud Solutions & Infrastructure, HP yang berbicara mengenai strategi HP dalam menjawab inovasi Cloud yang lengkap. Cloud menurutnya adalah semua tentang layanan dan bagaimana layanan ini bisa ditransformasikan sehingga membangun suatu infrastruktur yang disebut HP Converged Infrastructure, yang mencakup Server, Storage, Network, Power & Cooling & Management Software.

EJ Bodnar, WW Marketing Director dari Technology Consulting Services, HP memaparkan tentang pertumbuhan data center di region APJ (Asia Pacific Japan), yang mana menurutnya pada 2012, China akan menjadi market terbesar kedua di dunia untuk data center. Oleh karena itulah, dibutuhkan pendekatan yang berbeda dalam menyikapi hal ini. Terdapat 3 hal yang bisa mendukung transformasi tersebut yaitu Strategy, Operations dan Continuity.

Steve Dietch, pada sesi selanjutnya, memaparkan tentang HP CloudSystem dan bagaimana HP Financial Services membuat penyederhanaan baru mengenai Financing untuk Cloud. Hal ini tentunya untuk mendukung makin berkembangnya bisnis Cloud, terutama untuk yang baru mulai masuk ke dalam bisnis Cloud.

Tom Joyce, Vice President of Storage Marketing, Strategy & Operations, HP, pada kesempatan selanjutnya menjelaskan mengenai solusi dari HP 3PAR Utility Storage yang didesain khusus untuk Virtualisasi, Cloud dan IT sebagai service. HP 3PAR ini juga mendukung Multi-Tenant, serta efisien dan otonomik. Dan ternyata, salah satu produk 3PAR yaitu HP P10000 3PAR Storage System memecahkan rekor performa storage untuk cloud dengan 450,212 SPC-1 IOPS. Oleh karena mayoritas cloud dimulai dengan pondasi Virtualisasi, maka bagi HP adalah prioritas utama untuk mengurangi kompleksitas yang mana diharapkan dapat meningkatkan standarisasi, menambah ketersediaan dan mempercepat waktu untuk masuk ke fase production.

Salah satu ekspansi HP dalam portfolio virtualisasi adalah HP VirtualSystem for Microsoft berbasiskan Microsoft Windows Server 2008 R2 dengan Hyper-V dan Microsoft System Center. Selain itu juga dikembangkan HP VirtualSystem for Superdome-2/HP-UX. HP VirtualSystem for Microsoft akan didukung HP Insight Control sebagai All-inclusive management. Sementara, HP integrity with HP-UX memantapkan diri bahwa downtime bukanlah suatu opsi.

Ed Anderson, Marketing Director Server and Tools Division dari Microsoft menambahkan bahwa Microsoft Exchange, SQL Server dan Microsoft Sharepoint juga termasuk dalam solusi virtualisasi yang lebih baik.

Sesi terakhir diisi dengan Customer Panel Discussion yang menampilkan cerita seputar bisnis Cloud yang sudah berjalan dengan baik dari:

– Hostworks (diwakili oleh Adrian Britton, General Manager of Technology, Strategy & Innovation)

– SingTel (diwakili oleh Alvin Kok, Head Infocomm Services)

– Cloudsite (diwakili oleh John Drossos, CEO)

– Monash University Sunway campus (diwakili oleh Edmund Turner, Director ITC)

 

Sesi setelah makan siang, diisi oleh Michael Barnes, VP & Research Director, Forrester berbicara mengenai tren dan peluang dalam IT di Asia Pasifik serta Mohan Krishnan, VP & General Manager HP Technology Consulting Services, APJ region yang membahas mengenai proses membangun data center pada era Cloud.

Steve Dietch, pada sesi ketiganya berbicara mengenai concern mengenai resiko yang ada pada bisnis cloud dalam relasinya dengan transformasi bisnis dan transformasi IT serta apa yang seharusnya diberikan oleh layanan cloud. HP CloudSystem merupakan salah satu jawaban dari concern yang ada, dimana solusi ini dibangun dalam Converged Infrastructure dan Cloud Service Automation yang sudah terbukti untuk Private Cloud, Infrastructure as a Service (IaaS), Hybrid, Public Cloud, Hosted Private serta X as a Service (XaaS).

Tom Joyce, Vice President of Storage Marketing, Strategy & Operations, HP, pada sesi keduanya, membahas lebih jauh mengenai HP VirtualSystem for Microsoft dan HP VirtualSystem for Superdome 2/HP-UX.

Sekian sedikit informasi dari event ini.

 

Salam,

Raymond Engelbert

Microsoft Virtual Academy, Portal untuk belajar dan menguasai teknologi Cloud Microsoft

Microsoft memperkenalkan Microsoft Virtual Academy (MVA) yaitu portal untuk belajar serta menguasai teknologi Cloud dari Microsoft. Portal ini dibuat layaknya universitas virtual dimana kita bisa belajar mengenai banyak teknologi Microsoft yang mendukung untuk Cloud Computing. Selain belajar, kita juga bisa melakukan self-assessment test untuk mengetahui sejauh mana kita sudah menguasai tentang teknologi tersebut. Dan yang lebih menarik, setiap test akan mengeluarkan nilai yang bisa kita kumpulkan sebagai tracking sudah sampai dimana pemahaman kita yang oleh MVA dibagi menjadi beberapa kategori untuk didapatkan yaitu Bronze, Silver, Gold.

Hal menarik berikutnya adalah, untuk dapat belajar di portal ini sama sekali tidak diperlukan biaya alias gratis. Selain itu, portal ini juga berjalan diatas salah satu teknologi Cloud Microsoft yaitu Microsoft Azure, yang mana membuktikan bahwa teknologi Cloud benar-benar bisa diimplementasikan dan melengkapi operasional infrastruktur TI kita.

Di jaman teknologi yang terus berkembang pesat, portal belajar gratis seperti ini bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan kita yang mana nantinya kita sendiri yang akan merasakan kegunaannya.

Saya akan coba review mengenai MVA ini.

Pertama-tama, yang harus dilakukan adalah registrasi. Untuk menuju website dan melakukan registrasi, silahkan klik tautan berikut ini:

http://www.microsoftvirtualacademy.com/home.aspx?ocid=soc-n-id-jtc-dpu-mvp-raye

Anda akan berhadapan dengan halaman ini:

image

 

Lakukan Sign-Up jika anda belum punya Windows Live ID, dan lakukan Sign-In jika anda sudah mempunyai Windows Live ID. Setelah itu anda akan diminta untuk mengisi data diri berupa nama serta alamat email. Kemudian cek inbox alamat email anda untuk melakukan konfirmasi dan aktivasi akun anda di MVA:

image

 

Selanjutnya, anda bisa memulai belajar tentang Cloud di MVA:

image

 

Yang perlu anda lakukan pertama kali adalah enroll pada track dan topik yang ingin anda pelajari.

image

image

image

 

Salah satu keunggulan portal belajar ini adalah, apa yang ingin anda pelajari dibuat secara terstruktur. Ada prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, dengan tujuan anda bisa menguasai materi secara bertahap. Jika anda mengabaikan prasyarat ini, akan muncul notifikasi seperti ini:

image

 

Untuk mengetahui prasyarat suatu materi, lihat pada bagian pre-requisites:

image

image

 

Jadi, kita tidak bisa melongkapi pembahasan tanpa belajar prasyaratnya terlebih dahulu.

Pastikan pop-up browser anda tidak terblokir untuk website MVA ini, dan kita bisa mulai untuk belajar:

image

 

Jika anda sudah yakin dengan yang anda pelajari, anda bisa melakukan self assessment test untuk mendapatkan poin tambahan dan menguji sudah sejauh mana pemahaman anda terhadap materi yang dipelajari:

image

 

Dan ketika anda kembali ke Dashboard, nilai anda sudah tercatat:

image

 

Sebagai motivasi tambahan, anda bisa mengejar rangking anda berdasarkan negara ataupun secara global, dimana Top 3 akan tercatat di website MVA:

image

 

Jika anda masih bingung mengenai MVA ini, anda bisa masuk ke bagian FAQ (Frequently Asked Questions). Disini selain anda bisa melihat pertanyaan umum beserta jawabannya, anda juga bisa memanfaatkan chatbot “Ask Sarah”:

image

image

image

 

Akhir kata, selamat belajar dan semoga sukses.

Salam,

Raymond Engelbert